Tehnik
Cetak Tinggi Sederhana
Sebelum
kita membuat cetak tinggi sederhana sebelumnya kita intip sedikit mengenai
sejarah cetak tinggi yaitu
Secarah
tehnik mencetak
Metode
cetak-mencetak ditemukan oleh Johannes Gutenberg di Mainz, Jerman pada tahun
1440. Johannes Gutenberg hidup antara tahun 1400-1468. Segel dan bulatan segel
yang pengerjaannya menganut prinsip serupa dengan cetak blok sudah dikenal di
Cina berabad-abad sebelum Gutenberg lahir dan suatu bukti menunjukkan bahwa di
tahun 868 Masehi sebuah buku cetakan sudah ditemukan orang di Cina. Teks dan
gambar diukirkan pada sekeping papan, tanah liat atau logam, kemudian acuan/
stempel itu ditintai, ditumpangi selembar kertas (papyrus) yang kemudian
ditekan sehingga tinta dari stempel berpindah ke permukaan kertas. Sering
disebut orang sumbangan terpenting Gutenberg adalah penemuannya di bidang huruf
cetak yang bisa bergerak. Dalam perkara ini pun hal serupa sudah diketemukan di
Cina sekitar pertengahan abad ke-11 Masehi oleh seorang bernama, Pi-Sheng,
karakter jenis yang dikembangkan dari tanah liat dikeraskan tetapi tidak secara
total sukses. Di pertengahan tahun 1200 Masehi, karakter sejenis dari metal (
perunggu) telah dikembangkan di China dan Jepang, teks yang dikenal, yang
paling tua mencetak dari jenis metal ini sampai tahun 1397. Satu abad kemudian
dalam tahun 1440 Masehi, mungkin tidak acuh pada jenis yang kasar dikembangkan
di Dunia Timur, Gb. Johannes Gutenberg
Cetak
tinggi sederhana adalah sebuah edukasi keterampilan yang dapat diajarkan kepada
anak-anak. Karena dengan membuat karya ini dapat menambah wawasan anak tenang
hal yang ada di sekitarnya. Seperti benda cap/stempel kertas. Dengan tehnik
cetak tinggi sederhana ini, kita dapat mengajak anak-anak membuat cetakan yang
sederhana dari bahan yang sederhana.
Tehnik
cetak sederhana ini termasuk ke dalam seni grafis grafika.
Kata Grafika berasal dari bahasa yunani yaitu graphos artinya gambar atau tulisan.
Dikalangan umum kata grafika disebut juga dengan kata “cetak”, yaitu suatu
proses memperbanyak gambar atau tulisan dengan menggunakan alat cetak.
Dalam proses cetak ada beberapa prinsip cetak :
Jenis-jenis
cetak grafika yaitu
1.
Cetak Tinggi / Letterpress
2.
Cetak Datar / Offset
3.
Cetak Dalam / Rotografur
4.
Cetak Saringan / Sablon
5.
Cetak Cahaya
Untuk pembelajaran di SD karena terdapat
banyak macam- macam maka diambil teknik cetak yang paling sederhana yaitu cetak
tinggi, dengan membuat cap
dengan bahan –bahan yang ada di lingkungan baik berupa buah-buahan, umbi-umbian
maupun daun- daunan. Dengan cara ini siswa dapat lebih memahami seni grafis
walaupun dengan bahan- bahan yang sederhana dan langkah pembuatannya pun tidak
terlalu sulit dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Langkah
– langkah pembuatan tehnik cetak tinggi sederhana yang bahannya menggunakan
pelepah daun pisang dan umbi – umbian seperti
( wortel, kentang atau ubi jalar )adalah
·
Siapkan bahan seperti pelepah
daun pisang dan umbi – umbian seperti (
wortel, kentang atau ubi jalar ).
·
Siapkan alat seperti pisau kater ,
pewarna , kertas gambar A4 dan spons.
·
Sebelum pencetakan dilakukan, iris
memanjang pelepah daun pisang yang digunakan dan usahakan permukaanya datar,
hal ini agar serat yang ada dapat terlihat dalam cetakan.
·
Untuk bahan yg berasal dari umbi-umbian
, kita bentuk umbi tersebut dengan pisau kater dengan mengukir sesuai bentuk
yang kita inginkan misalkan seperti bentuk bintang.
·
Siapkan wadah dan taruh spons
kemudian tuangkan tinta/ pewarna tersebut ke dalam wadah.
·
Ambil cetakan yang kita buat kemudian
tekan ke spons secara perlahan.
·
Yang terakhir baru kita capkan di
atas kertas gambar A4 yang sudah disediakan.
·
Jadilah cetak tinngi sederhana yang
mudah.
Gambar 1. alat dan bahan yang digunakan
Gambar 2. bunga dengan menngunakan pelepah pisang
Gambar 3. Burung dengan pelepah pisang
Gambar 4. Percobaan motif dengan wortel, kentang dan pelepah pisang.
Demikianlah karya- karya yang coba saya buat dengan tehnik cetak tinggi sederhana. Dalam membuat keterampilan ini diperlukan ketelitian, hati-hati, kesabaran dan keyakinan.
Hati-hati dalam hal ini karena menngunakan benda tajam yaitu pisau. Kesabaran disini yaitu pada saat kita membetuk pada umbi yang kita gunakan dan usahakan agar permukaannya datar. Jika tidak maka cap yang dihasillkan tidak akan maksimal.
Selamat mencoba ya....